Aristoteles : Filsafat Alam Bagian III

Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam dan sekitarnya secara alami.Filsafat juga merupakan suatu pemikiran manusia untuk menciptakan atau menghasilkan suatu pemikiran yang belum ada atau yang belum terjadi dengan melakukan penelitian secara langsung. Pada dasarnya filsafat merupakan suatu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang dapat difikir secara logika maupun yang tidak dapat difikir secara logika.
Filsafat dapat dijadikan acuan atau pondasi dalam hidup bermasyarakat baik sebagai mahkluk individu maupun mahkluk sosial. Jika kita telah memahami tentang apa itu maksud dari filsafat dalam melakukan sesuatu kita lebih mudah dan tertata secara teratur. Selain itu kita akan mempunyai tujuan dan tahu manfaat dari apa yang kita lakukan atau kerjakan.
Sebenarnya filsafat itu muncul secara alami dengan dari tokoh -tokoh yang mau berfikir didunia ini. Banyak tokoh yang memunculkan filsafat-filsafat tentang ilmu kehidupan yang dimunculkan karena adanya kejadian – kejadian yang terjadi disekitarnya. Seorang  yang tokoh filsafat didunia ini mempunyai hasil filsafat yang berbeda – beda.  Misalnya, Thales menganggap dunia ini berasal dari air berbeda dengan tokoh lain. Tetapi tokoh- tokoh filsafat tersebut saling menyempurnakan hasil filsafat dari tokoh lain. Pada dasarnya tokoh-tokoh filsafat didunia ini sangat banyak,mulai dari tokoh filsafat romawi kuno,china dan italia. Tokoh dari romawi antara lain Socrates, Aristoteles, plato dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Tapi disini saya akan membahas tentang tokoh filsafat Romawi kuno yaitu” ARISTOTELES”.
BIOGRAFI
Aristotelas lahir di kota Stageria,Chalcidine pada tahun 384 SM. Ayahnya bernama Nicomachus, seorang dokter Raja Amynta dari Makedonia. Aristoteles kecil dididik sebagai aristokrat hingga umur 13 tahun untuk kemudian pergi ke Athena dan melanjutkan sekolahnya diperguruan tinggi milik Plato, akademi.Ia tinggal diakademi selama 20 tahun hingga Plato meninggal pada tahun 345 SM.  Sepeninggalan Plato ia mengembara ke Asia bersama temannya yang bernama Xenocrates. Kemudian ia berjalan menuju kepulauan Lesbos bersama teman lainnya, Theophratus dan secara bersama mengadakan riset dan zoologi.Kemudian dia menerima panggilan dari raja Philip dari Makadenoa untuk menjadi guru anaknya,Alexander.
Pada tahun 335 SM ,ia mendirikan perguruan tinggi barnama Lyceum di Athena yang dikelolanya selama 12 tahun. Selama di Athena, Aristoteles sangat prodoktif menghasilkan tulisan ilmiah yang sebagian berbentuk diklat kuliah yang sebenarnya tidak dipublikasikan keluar kampus. Diklat kuliah yang terkenal adalah Physics,Metaphysics,Nicomachean Ethics,Politics dan Deanima.
Karya-karya Aristoteles dibukukan dengan penyuntingan oleh para muridnya yang menjadi guru-guru sepeninggal dirinya. Karya-karya tersebut dikompilasikan kedalam enam buku yaitu, Categories,On Intrepretation,Prior Analystics,Posterior Analystics,Topics dan On Sophistical Refutation.
PEMIKIRAN
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa manusia memiliki akal yang sifatnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. Namun justru akal itulah yang merupakan ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong sampai ia mengalami sesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada idea-bawaan.
Pemikiran Aristoteles merupakan hartakarun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa sampai kini,itu berkat kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi filsafatinya, dan cara kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data. Singkatnya, ia berhasil dengan gemilang menggabungkan (melakukan sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-deduktif tersebut diatas.Ada beberapa hasil beberapa hasil pemikiran Aristoteles antara lain :

  1. Phylo-Easy (Phylosophy is Easy ,Fisafat itu mudah )
  • Aristoteles merupakan filsuf barat terakhir yang mengetahui segala bidang ilmu. Dibidang ilmu pengetahuan ia memberikan sumbangan dibidang antonomi,geologi,meteorologi,fisika,biologi dan zoologi. Dibidang filsafat ia menulis ilmu etestika ,etika ilmu pemerintahan,metafisika, ilmu politik, physikology,retorika dan teologi. Sedangkan dibidang pendidikan yaitu ilmu budaya asing,sastra dan puisi.
  • Ia selalu menampilkan data yang sangat kaya dan terklasifikasi dengan baik. Karena  ilmiah dia dianggap Bapak ilmu Empiris dan Metode Ilmiah.
  • Dia berpendapat bahwa alam semesta ini bersifat teologis dan bertujuan. Jadi,keberadaan dan proses yang terjadi dialam semesta ini bergerak menurut sebuah tujuan tertentu.
  • Etika Aristoteles adalah manusia yang bertindak dengan pikiran yang rasional dan bijaksana untuk tujuan kebajikan.
Berbeda dengan fisuf lainnya,misalnya Plato,Sokrates,dan Filsuf pra Sokrates, Aristoteles menolak ide bahwa berbagai ilmu tentang keingintahuan manusia dapat disatukan dalam satu filsafat universal. Ia berpendapat bahwa tiap cabang ilmu memiliki perbedaan aksioma dan memiliki derajat presisi masing-masing. Jadi, ia menolak hukum kepastian terhadap manusia dan alam, tetapi tetap percaya pada landasan kategori yang dapat diterapkan pada semua fenomena, seperti kualitas,kuantitas,subtansi dan hubungannya.  Karya Aristoteles yang sangat mempengaruh  arah  perkembangan peradaban di zaman yaitu dibidang fisika sebelum diganti oleh fisika modern.
  1. Metode Ilmiah
Jika filsafat Plato pada semesta yang bersifat ide, kemudian pada kondisi empiris sehari-hari sebagai derivasinya, mka Aristoteles menjelaskan semesta dengan penelitian terhadap fenomena khusus kemudian dicari esensi pengetahuannya atau metode Plato yang diajukan adalah deduktif sedangkan Aristoteles adlah deduktif dan induktif.
Bagi Aristoteles,filsafat alam adalah cabang dari filsafat yang membahas masalah fenomena alam yang mencakup fisika,biologi dan ilmu pengetahuan alam yang lain. Pada zaman modern justru filsafatlah yang dibatasi pada hal-hal abstrak,seperti etika dan metafisika denagn logika yang memegang peranan yang penting. Pada zaman Aristoteles,penjelajahan intelektual filsafat mencakup segala hal  yang membutuhkan sumbangan intelektual. Bagi Aristoteles,ilmu pengetahuan yang dijelajahi boleh bersifat praktis empiris,teoritis dan seni puitis.
  1. Phylobis( Filsafat dan Bisnis,Penerapan Filsafat dalam praktek bisnis)
  • Aristoteles dianggap sebagai Bapak ilmu empiris dengan memelopori pengumpulan data yang komprehensif dan sistematis. Dalam praktek bisnis,peran pengumpulan data pasar,data riwayat perkembangan produktif, data pesaing sangat penting untuk pengambilan keputusan.
  • Filsafat Aristoteles yang menyatakan bahwa alam semesta ini bersisfat teleogis(memilki tujuan penciptaan) menghasilkan konsekuensi yang berupa filsafat etika. Filsafat etika yang diajukannya adalah manusia yang bertindak dengan berfikir secara rasional dan bijaksana dengan tujuan kebajikan. Penerapan dalam etika,bisnis adalah adalah berbisnislah dengan cara yang rasional dan arahkan bisnis dengan tujuan kebajikan
PENUTUP
Aristoteles merupakan filsafat Barat terakhir yang mengetahui segala bidang ilmu. Ia selalu menampilkan data yang ssngat kaya dan terklarifikasi dengan baik. Tidak sekedar filsuf,Aristoteles juga seoarang ilmuwan dan ahli diberbagai bidang astronomi,ilmu politik,seni dan lain-lain. Aristoteles menempatkan filsafat dalam suatu skema yang utuh untuk mempelajari realitas. Studi tentang logika atau pengetahuan tentang penalaran, berperan sebagai alat untuk sampai kepada pengetahuan yang lebih mendalam, untuk selanjutnya diolah dalam theoria yang membawa kepada praxis. Aristoteles mengawali, atau sekurang-kurangnya secara tidak langsung mendorong, kelahiran banyak ilmu empiris seperti botani, zoologi, ilmu kedokteran, dan tentu saja fisika.
Aristoteles  juga menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif. Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara  berarti sesuatu dan berfikir. Logika dibentuk dari kata  yang diutarakan. Daripadanya logika berarti pertimbangan pikiran atau akal yang dinyatakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Pendapat Aristoteles berbeda dengan pendapat Plato,sokrates, dan filsuf pra-Sokrates yang menyatakan bahwa  berbagai ilmu tentang keingintahuan manuasia dapat disatukan  f dalam satu prinsip filsafat universal. Ia berpendapat bahwa tiap cabang ilmu memiliki pebedaan aksioma dan memiliki derajat presisi masing-masing. Jadi ia menolak hukum kepastian terhadap ilmu tentang manusia dan alam,tetapi tetap percaya pada landasan kategori yang dapat diterapkan  pada semua fenomena. Aristoteles menyatakan bahwa alam semesta ini bersifat teleologis menghasilkan konsekuensi yang berupa filsafat etika. Aristoteles juga dianggap sebagai Bapak ilmu Empiris dengan memelopori pengumpulan data yang komprehensif dan sistematis. Jadi benar bahwa Aristoteles merupakan fisuf yang menguasai banyak cabang ilmu dan karya-karya dalam perkembangan peradaban zaman.
"Jiwa itu merupakan 'Substansi' dan Raga merupakan 'Bentuk'." -- Aristoteles
No comments

No comments :

Post a Comment